Saturday, May 21, 2011

::TuNDuKKaN PaNDaNGaN KiTa Ye MoGa PeRoLeH BERKAT::

             Assalamualaikum buat sahabat2 pembaca sekalian kali ini (hihi setelah lame sampai bersawang blog) ana kongsikan faedah dari kita menundukkan pandangan kite. Kalo kat sekolah ana dulu selalu dok pringat tentang jage pandangan kite (muslimin mahupun muslimat), ana masih ingat saat2 manis bersame2 sahabat di SMKA TAHAP kebiasaan nya bila nampak je ramai kaum adam tentu x sanggup nak lalu, so sanggup bg mereka lalu dahulu atau pun pusing ikot jalan laen walaupun jauh dan kelas bakal bermule.

            Itu lah tarbiah, bile di kenang mengalir air mata, dulu ade org yg jage kite (nak tocher2 kite) bagi kite sedar ape yg kite buat salah, tp bile masuk alam kampus, err kalo silap jalan alamat x dek sape dah nak ambik tahu tentang akhlak kite, buat lah mcm mane pun (nak tunggang tebalik) x dek sape nak marah, Alhamdulillah, ana masih dalam linkungan penjagaan, ramai sahabat2 yg take care kan diri, jadi sahabat2 pembaca sekalian, kalo nak selamat cari lah sahabat yg baek yg sanggup tegur kite bile kite buat salah dan yg sanggup ade di saat kite sukar..

Masuk pada tajuk pulak yek -: Menundukkan pandangan mempunyai banyak sekali faedahnya, antaranya ialah:

1) Menunjukkan tanda bahawa seseorang itu tunduk kepada Allah s.w.t. dan merupakan puncak kebahagiaan seseorang hamba di dunia dan di akhirat.

2) Dapat menangkis serangan anak-anak panah iblis yang sangat panas lagi beracun, yang mana boleh menyebabkan kehancuran.

3) Dapat menghiasi hati dengan sinaran cahaya, melenyapkan kegelapan yang terdapat pada wajah dan anggota badan.

4) Membersihkan hati dari akibat sedih.Orang yang tidak mahu menundukkan pandangannya maka akan kekallah ia dalam kesusahan.

5) Mewariskan firasat yang sihat dan benar yang dapat membezakan antara yang baik dengan yang buruk.

6) Membuka pintu pengetahuan, iman dan ma'rifat kepada Allah s.w.t. serta hukum-hakamnya.

7) Menundukkan pandangan dapat mewariskan keteguhan dan keberanian.

8) Mewariskan hati dengan kesenangan dan kebahagiaan yang sangat indah.

9) Dapat menyucikan hati dan syahwat yang tersembunyi, maka itulah yang dikatakan tawanan hawa nafsu.

10) Dapat membebaskan hati dah fikiran yang selalu merumitkan, sedangkan bagi mereka yang tidak mahu menundukkan pandangan, fikiran mereka akan hanyut dengan angan-angan yang tinggi.

11) Menguatkan dan meningkatkan daya fikiran.Sedangkan mereka yang tidak mahu, tidak dapat apa-apa hasil kecuali hilang sikap waspada terhadap ahibat-akibat buruk yang akan berlaku.

12) Menundukkan pandangan dapat membebaskan hati dari gila syahwat dan menghilangkan sifat lalai. Sebaliknya bagu\i mereka yang tidak mahu menundukkan pandangan akan membuatkan dia melupakan Allah dan kampung (alam) akhirat.

Thursday, May 5, 2011

Ibu dan Bapa Rasulullah Tidak Masuk Neraka

Dalil ORANG TUA NABI MUHAMMAD SAW TIDAK MASUK NERAKA
Published on May 3, 2011 in Bulan Mawlid / Rabiul Awal.
Di dalam kitab “Kifayatul ‘Awam” karya Syeikh Ibrahim Al-Baujuri halaman 13, cetakan “Dar Ihya al-Kutubil ‘Arobiyah” disebutkan yang terjemahannya sebagai berikut:

             Jika anda sudah tahu bahwa Ahlul Fathroh (masa kevakuman atau kekosongan Nabi dan Rasul) itu termasuk orang-orang yang selamat (dari neraka) berdasarkan pendapat ulama yang kuat, maka tahu lah anda bahwa bahwa kedua orangtua Nabi Muhammad saw adalah orang-orang yang selamat juga (dari neraka). Karena, mereka berdua termasuk Ahlul Fathroh (termasuk juga kakek, buyut Nabi dan ke atasnya). Bahkan mereka berdua termasuk Ahlul Islam, karena Allah telah menghidupkan mereka berdua untuk Nabi Muhammad saw sebagai pengagungan kepadanya. Kemudian berimanlah kedua orangtua Nabi itu kepadanya sesudah kebangkitannya menjadi rasul.

             Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Urwah dari Aisyah bahwa Rasulullah saw memohon kepada Tuhan-Nya agar Dia menghidupkan kedua orangtuanya. Maka Allah pun menghidupkan kedua orangtua Nabi itu. Selanjutnya, keduanya beriman dengan Nabi Muhammad saw. Kemudian, Allah mematikan keduanya kembali.
Berkata Suhaili: “Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, bisa saja Allah mengkhususkan Nabi-Nya dengan apa-apa yang Dia kehendaki dari sebab karunia-Nya dan memberi nikmat kepada Nabi-Nya dengan apa-apa yang dia kehendaki dari sebab kemuliaan-Nya.
Telah berkata sebagian ulama: “Telah ditanya Qodhi Abu Bakar bin ‘Arobi, salah seorang ulama madzhab Maliki mengenai seorang laki-laki yang berkata bahwa bapak Nabi berada di dalam neraka. Maka, beliau menjawab bahwa orang itu terlaknat, karena Allah ta’ala berfirman:
{إِنَّ ٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱډخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُّهِينًا}
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan melaknat mereka di dunia dan akherat dan menyiapkan bagi mereka itu adzab yang menghinakan”. (QS. Al-Ahzab: 57).

            Dan tidak ada perbuatan yang lebih besar dibandingkan dengan perkataan bahwa bapak Nabi berada di dalam neraka. Betapa tidak ! Sedangkan Ibnu Munzir dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa beliau berkata: “Engkau anak dari kayu bakar api neraka’, maka berdirilah Rasulullah saw dalam keadaan marah, kemudian berkata:
ما بال أ قوام يؤذونني فى قرابتي و من أذاني فقد أذى الله
Artinya:
“Bagaimana keadaan kaum yang menyakiti aku dalam hal kerabatku, dan barangsiapa menyakiti aku maka sesungguhnya dia telah menyakiti Allah”.

            Dalam masalah ini Imam Al-Jalal as-Suyuthi telah menyusun beberapa karangan yang berhubungan dengan selamat kedua orangtua Nabi Muhammad saw (dari neraka). Semoga Allah membalas kebaikan kepadanya !!!.